.tombol { text-align: center; border: 1px solid gainsboro; width: 100px; margin: auto; height: 25px; line-height: 25px; } .tombol:hover { background: rgb(153, 153, 240); color: white; } - See more at: http://www.seoterpadu.com/2015/01/7-cara-mempercantik-tampilan-blog.html#sthash.yQf8MGw9.dpuf
Kesehatan adalah Hal yang Utama untuk Menikmati Hidup dan Kebersihan merupakan Saran perwujudan Hidup yang Sehat

Jumat, 25 Desember 2015

PSIKOLOGI IBU DAN ANAK


“TEORI MOTIVASI HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM HAROLD MASLOW DAN IMPIKASI DALAM KASUS KEBIDANAN”

1.     Biografi Abraham Harold Maslow
Abraham Maslow (lahir 1 April 1908 – meninggal 8 Juni 1970 pada umur 62 tahun) adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian. Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hierarki kebutuhan manusia
Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi.  
Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia bertumbuh di perpustakaan di antara buku-buku. Ia awalnya kuliah hukum, namun pada akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud.
Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal.[4] Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia, kesehatan mental, dan potensi manusia. Ia menulis dalam subjek-subjek ini dengan mendalam. Tulisannya banyak meminjam dari gagasan-gagasan psikologi, namun dengan pengembangan yang signifikan. Penambahan tersebut khususnya mencakup hirarki kebutuhan, berbagai macam kebutuhan, aktualisasi diri seseorang, dan puncak dari pengalaman.[4] Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori Freud dan behaviorisme.
Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjabat ketua departemen psikologi di sana selama 10 tahun. Di sinilah ia bertemu dengan Kurt Goldstein (yang memperkenalkan ide aktualisasi diri kepadanya) dan mulai menulis karya-karyanya sendiri. Di sini ia juga mulai mengembangkan konsep psikologi humanistik.
Ia menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970. Kemudian, Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year.
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan unsur unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.

2.     Teori Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Harold Maslow
Abraham Maslow mengemukakan Teori Hierarki Kebutuhan yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis; kebutuhan rasa aman dan perlindungan; kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki; kebutuhan harga diri; serta kebutuhan aktualisasi diri. (Potter dan Perry:1997).
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Kebutuhan fisiologis atau dasar
2.         Kebutuhan akan rasa aman
3.         Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.         Kebutuhan untuk dihargai
5.         Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis. Kemudian berhenti dengan sendirinya.  Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.
1.      Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia, antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
2.      Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan psikologis.
a.       Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan, dan lain lain.
b.      Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang yang masuk sekolah pertama karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan lain lain.
3.      Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi serta menerima kasih sayang, kehangatan dan persahabatan; mendapat tempat dalam keluarga serta kelompok sosial; dan lain lain.
4.      Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain, terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan serta meraih prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5.      Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Kebutuhan kebutuhan tersebut dapat digambarkan sebagai suatu piramida sebagai berikut.


3.     Ciri Kebutuhan Dasar pada Manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Pada dasarnya, semua orang memiliki kebutuhan yang sama. Akan tetapi karena terdapat perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhanya, manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhanya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkanya.

4.     Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar pada Manusia.
Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut.
1.      Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan yang lebih besar dari biasanya.
2.      Hubungan keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain lain.
3.      Konsep diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan, dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4.      Tahap perkembangan.
a.       Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan.
b.      Berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda pada setiap tahap perkembangan.
c.       Setiap tahap tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

5.     Implikasi Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow dalam Kasus Kebidanan.
Ny. LK 21 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 8-9 minggu datang ke puskesmas untuk mengkonsultasikan kehamilanya dengan keluhan merasa cemas dan khawatir terhadap kehamilanya karena ini adalah kehamilan pertamanya serta keluhan lain yaitu Morning Sickness  dan nafsu makan menurun.
Berdasarkan teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow bidan harus memberikan dukungan emosional berupa motivasi seperti : “ini adalah kehamilan pertama bagi ibu dan perasaan cemas dan khawatir itu memang wajar bagi seorang wanita yang baru pertama kali hamil, sebaiknya ibu tidak terlalu mencemaskan dan mengkhawatirkan kehamilan ibu selama tidak ada masalah dalam kehamilan ini karena rasa cemas dan khawatir yang berlebihan akan berdampak pada janin”. Serta motivasi kebutuhan psikologis untuk mengatasi Morning Sickness dan penurunan nafsu makan seperti :
1. Menganjurkan ibu untuk makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau  porsi besar karena akan membuat semakin merasa mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.
2.       Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll.
3.       Menganjurkan ibu untuk di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau biscuit didekat tempat tidur dan coba nyamil sebelum bergegas bangun.
4.       Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual.
5.       Menganjurkan ibu untuk minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat.
6.       Menganjurkan ibu untuk minum ramuan tradisional seperti weddang jahe.
7.       Menganjurkan ibu untuk istirahat dan relaksasi karena akan sangat membantu mengatasi rasa mual dan muntah.
Dengan memberikan konseling yang berisi motivasi tentang ketidaknyamanan terhadap yang dirasakan akan sangat membantu ibu hamil dalam menjalani kehamilanya hingga proses persalinanya. Oleh karena itu setiap bidan harus dapat menguasai dan memberikan asuhan kebidanan baik fisiologis maupun psikologis pada ibu hamil disetiap trimester.

Sumber : Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. “Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan”. Jakarta : Salemba Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar